Teman-teman.. siapa yang belum tahu apa itu CLAY?
sini...aku kasih tahu sedikit tentang apa itu CLAY...
CLAY adalah kerajinan tangan (handcraft) yang terbuat dari bahan tepung, ada juga dari bahan roti twar, bubur koran, resin polymer, bahkan dari sabun mandi. Clay itu seperti lilin malam, tidak berbau menyengat karena tidak menggunakan unsur kimia, semua bahan-bahannya terbuat dari bahan pembuat makanan.
Kamu tahu plastisin kan? Nah, clay itu mirip dengan plastisin, bedanya adalah dari segi teksturnya n juga kalo Clay itu bisa keras n ga pecah, sedangkan plastisin ga bisa keras alias masih bisa di bentuk ulang lagi.
CLAY juga banyak jenisnya, teman-teman. ada yang import n ada juga yang lokal. tapi, kamu juga bisa buat sendiri lho...
untuk tahu cara n bahan dalam emmbuat clay, kamu dapat mengklik di sini
http://jumallo812.blogspot.com/2013/05/cara-dan-bahan-dalam-membuat-clay.html
sudah ada gambaran tentang CLAY bukan??
nah,, aku juga punya beberapa hasil karyaku sendiri nihh,
awalnya sih aku hanya iseng saja karena aku memang punya hobi di bidang seni, tapi ternyata teman-temanku banyak yang memesan, untuk acara ulang tahun, kado pasangannya, gantungan kunci dan yang lainnya. (bisa sesuai selera) ^^
nih aku bagiin beberapa hasil karyaku...
Dan masih banyak lagi hasil karya CLAyku..
bagi temen - temen yang mau mesen ato pun mau tanya2, boleh sms aku..
Citra (082198888875)
thank u.. GBU all.. ^^
Rabu, 15 Mei 2013
CARA dan BAHAN dalam membuat CLAY
Teman-teman, ini nih cara n bahan untuk membuat CLAY.
ada beberapa jenis, nah kamu bisa pilih kira-kira yang mana cocok n kamu butuhin.. ^^
*Clay dari Roti Tawar
113g roti tawar (tanpa kulit)
3 sendok makan (sdm)
lem putih PVAC (lem Fox)
1 sdm cat akrilik putih
1 sendok the gliserin
3 tetes air jeruk nipis
Cara: Ambil 4 iris roti putih dgn tebal medium. Lebih baik memakai roti yg sudah berumur kira-kira 2 hari, bila roti masih segar dan lunak, angin-anginkan di luar bungkusnya selama kira-kira 1 jam hingga roti menjadi agak keras (tapi jangan kering sekali).
Buang semua kulitnya dan robek-robek menjadi potongan tipis. Letakkan di dalam mangkok yang terbuat dari metal atau plastik untuk mencampur (jangan pakai wadah dari kayu krn adonan akan mudah melekat dan cat akrilik di dalam adonan akan mewarnai kayunya).
Masukkan bahan-bahan lain. Untuk bahan berbentuk cairan, jangan memasukkan terlalu banyak sekaligus, lebih baik kurang daripada berlebihan.
Campur semuanya memakai sendok metal atau plastik. Bila adonan mulai kalis dan perlahan-lahan terlepas dari sisi mangkok, ambil adonan dan mulai uleni dengan kedua tangan. Segera rendam mangkok tadi di dalam air untuk membersihkan cat akrilik yang melekat.
Uleni adonan hingga menjadi lebih kering dan kalis sehingga tidak lagi melekat di tangan. Adakalanya roti mengandung air lebih banyak sehingga menghasilkan adonan clay yang lebih lengket.
Jangan takut menambahkan roti tawar sedikit demi sedikit hingga mendapatkan adonan yang kalis dan dapat dibentuk. Simpan adonan dalam kantong plastik yang tertutup rapat.
Tekan keluar semua udara dari dalam kantong sebelum mengikatnya dgn karet.
Letakkan kantong berisi clay di dalam kotak plastik, simpan di dalam lemari es bila tidak langsung digunakan. Ketika mau membentuk clay, keluarkan adonan secukupnya saja dari dalam kotak untuk menghindari seluruh clay mongering karena terkena udara. Bila clay menjadi keras sebelum selesai dibentuk, tambahkan beberapa tetes air sedikit demi sedikit sambil terus diuleni.
Adonan clay yang baru dikeluarkan dari lemari es akan terasa agak keras dan sulit untuk dibentuk, tapi setelah diuleni selama beberapa menit clay akan kembali lunak, siap untuk dipakai.
Cat yang dicampur ke dalam adonan berguna sebagai pengawet anti jamur selain untuk pewarnaan.
*Clay dari Tepung
Gunakan satu jenis takaran untuk pengukuran setiap bahan di bawah ini, misalnya 1 sendok makan atau ¼ cup, dst.
Campur tepung terigu, tepung tapioca atau kanji dan tepung beras dalam perbandingan 1:1:1
Lem putih (PVAC) / lem Fox kira-kira satu takaran
Bubuk pengawet makanan kira-kira ¾ takaran . Contoh pengawet makanan : natrium benzoat, calcium propionate. Beli di toko bahan-bahan kue)
Cara :
Campur semua bahan dalam wadah plastik atau metal dengan tangan. Uleni hingga adonan kalis. Bila terlalu kering (adonan tidak bisa tercampur rata), tambahkan sedikit lem putih. Bila adonan terlalu lengket (terlalu banyak yang menempel di tangan), tambahkan setiap jenis tepung sedikit demi sedikit. Simpan adonan clay yg sudah diuleni sama seperti cara menyimpan adonan dari roti di atas. Tidak perlu memberi cat putih pada clay tepung karena sudah pakai pengawet makanan. Tapi bila ingin mendapatkan hasil akhir berwarna putih , berikan cat putih (adonan yang masih basah memang tampak berwarna putih, tapi bila sudah kering jadi kusam agak transparan).. Untuk pewarnaan, ikuti tips di bawah.
Menurut pengalaman, pada clay tepung warna yang dihasilkan setelah kering akan sedikit lebih tua dari warna saat clay masih basah..
*Clay dari Adonan Garam
200g garam halus (garam meja) atau 1 cangkir garam halus 200g tepung terigu atau 2 cangkir tepung terigu 125ml air atau ½ cangkir air
Campur garam dan tepung di dalam mangkok besar lalu tambahkan air. Uleni adonan hingga menjadi halus, tercampur rata dan elastik. Membiarkan adonan beberapa menit akan membuatnya lebih enak untuk dibentuk. Adonan yang sudah jadi dapat bertahan hingga 1 minggu bila disimpan di dalam kantong palstik yang tertutup rapat dan disimpan di suhu ruang yang dingin. Jangan simpan adonan di dalam lemari es. Apabila adonan agak keras, uleni dengan tangan yang sedikit basah. Bila adonan menjadi terlalu lunak dan lengket, tambahkan sedikit tepung ke dalamnya. Orang biasa membakar adonan jenis ini di dalam oven untuk mendapatkan efek seperti roti bakar (bukan untuk dimakan karena tidak enak rasanya). Apabila ingin dibakar, jangan berikan warna pada clay karena proses pembakaran akan membuat warnanya berubah.
Peralatan Kawat florist atau kawat halus untuk prakarya Selotip untuk florist Peralatan Modelling clay atau alat-alat di dalam set untuk manikur Gunting kecil (model yang bisa dilipat atau ujungnya agak melengkung. Beli di toko perlengkapan menjahit) Sedotan plastik dalam berbagai ukuran. Potong setengah bagian ujung sedotan. Buang setengah bagian atas. Gunakan setengah bagian bawah yang tersisa untuk membuat senyum pada pajangan / boneka clay. Tusuk gigi / tusuk sate Permukaan parutan keju, saringan dari kawat, dll bisa digunakan untuk mencetak permukaan clay. Cetakan kue kering juga bisa dipakai.untuk bentuk Pinset. Penggilas kue atau pipa pvc untuk menggilas adonan menjadi lembaran yang rata. Dan kamu bisa menggunakan peralatan lain sesuai dengan bentuk apa yang akan kamu buat. ^^
Tips: Tutup seluruh permukaan kawat yang bersentuhan dengan clay memakan selotip untuk florist (bila membuat bunga dari clay) agar kawat tidak karatan Clay cukup dikeringkan sambil diangin-anginkan. Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung, karena warnanya akan memudar. Gunakan lem putih PVAC (lem Fox). Gunakan lem di dalam botol dengan ujung runcing untuk merekatkan bagian-bagian yang kecil. Lem putih untuk adonan lebih murah dibeli dalam kemasan kantong plastik di toko bahan bangunan daripada di dalam kemasan pot plastik di toko buku. Jangan biarkan clay mengering dalam keadaan terbalik karena permukaan yang menyentuh meja akan menjadi rata mengikuti bentuk permukaan meja atau tempatnya dikeringkan. Busa gabus berguna sebagai tempat menusukkan kawat yang sudah diberikan bunga pada saat mengeringkan. Dengan demikian bentuk bunga tidak berubah. Memakai handcream/body lotion pada tangan sebelum mengolah clay membuat clay tidak terlalu melekat pada tangan.
Mewarnai Clay Gunakan cat air, tempera atau cat poster. Pertama-tama ambil adonan yang akan diwarnai, bentuk merata lalu berikan sedikit cat di tengah-tengah adonan. Gunakan tusuk gigi untuk mengambil cat poster (atau cat lain berbentuk cair) dari botolnya. Uleni adonan hingga cat tercampur rata. Tambahkan cat putih atau tambahkan sedikit adonan dasar apabila warna terlalu tua. Pewarnaan bisa juga dilakukan setelah clay kering. Cat akrilik, cat air, tempera dan cat poster lebih disukai karena mengering lebih cepat, walaupun cat minyak tidak dilarang. Cat kuku / kutex juga bisa dipakai (asal jangan yang mahal)
Vernis Gunakan vernish untuk cat akrilik, cat semprot (Pilox) bening / transparant atau cat kuku warna bening (biasanya untuk cat dasar). Pengecatan dilakukan pada pajangan yang sudah betul-betul kering dan akan menghasilkan kesan kilap seperti porselen. Campuran air dan lem putih PVAC dengan perbandingan 1:1 juga bisa dipakai untuk vernis. Cat pajangan yang sudah kering dengan campuran ini 3 kali, tunggu hingga kering dulu sebelum mengulang pengecatan. Vernis melindungi dari retak, khususnya pajangan berukuran besar dan memberi tambahan perlindungan dari jamur dan air.. Sapukan cairan vernis ke seluruh permukaan termasuk bagian bawah untuk mencegah meresapnya cairan. Cat semprot (Pilox) tidak dianjurkan untuk pajangan berukuran kecil karena tidak bisa dikontrol. Pada pemberian vernis yang berlebihan dan tidak rata, saat kering akan timbul gelembung udara pada permukaan yang di vernis. Gunakan vernis dengan kuas. Jadi deh. Di atas kertas kayaknya rumit banget, tapi kalau dipraktekkan mudah sekali. Lagipula kalau pun bikin kesalahan, tinggal buat lagi dari awal karena harga bahan-bahannya yang tidak mahal. Sekali lagi, barang-barang dari homemade clay ini tidak tahan air. Jadi jangan direndam, jangan nggak sengaja ikut tercuci bersama pakaian kotor. Kalau mau dibersihkan, cukup diserbet pakai kain lembut dan kering sekali-kali.
Sobat, itu beberapa yang bisa aku bagiin. bagi kamu yang mau tanya ato mau bagi pengalaman boleh share di sini ya.. thank u.. ^^
*Clay dari Roti Tawar
113g roti tawar (tanpa kulit)
3 sendok makan (sdm)
lem putih PVAC (lem Fox)
1 sdm cat akrilik putih
1 sendok the gliserin
3 tetes air jeruk nipis
Cara: Ambil 4 iris roti putih dgn tebal medium. Lebih baik memakai roti yg sudah berumur kira-kira 2 hari, bila roti masih segar dan lunak, angin-anginkan di luar bungkusnya selama kira-kira 1 jam hingga roti menjadi agak keras (tapi jangan kering sekali).
Buang semua kulitnya dan robek-robek menjadi potongan tipis. Letakkan di dalam mangkok yang terbuat dari metal atau plastik untuk mencampur (jangan pakai wadah dari kayu krn adonan akan mudah melekat dan cat akrilik di dalam adonan akan mewarnai kayunya).
Masukkan bahan-bahan lain. Untuk bahan berbentuk cairan, jangan memasukkan terlalu banyak sekaligus, lebih baik kurang daripada berlebihan.
Campur semuanya memakai sendok metal atau plastik. Bila adonan mulai kalis dan perlahan-lahan terlepas dari sisi mangkok, ambil adonan dan mulai uleni dengan kedua tangan. Segera rendam mangkok tadi di dalam air untuk membersihkan cat akrilik yang melekat.
Uleni adonan hingga menjadi lebih kering dan kalis sehingga tidak lagi melekat di tangan. Adakalanya roti mengandung air lebih banyak sehingga menghasilkan adonan clay yang lebih lengket.
Jangan takut menambahkan roti tawar sedikit demi sedikit hingga mendapatkan adonan yang kalis dan dapat dibentuk. Simpan adonan dalam kantong plastik yang tertutup rapat.
Tekan keluar semua udara dari dalam kantong sebelum mengikatnya dgn karet.
Letakkan kantong berisi clay di dalam kotak plastik, simpan di dalam lemari es bila tidak langsung digunakan. Ketika mau membentuk clay, keluarkan adonan secukupnya saja dari dalam kotak untuk menghindari seluruh clay mongering karena terkena udara. Bila clay menjadi keras sebelum selesai dibentuk, tambahkan beberapa tetes air sedikit demi sedikit sambil terus diuleni.
Adonan clay yang baru dikeluarkan dari lemari es akan terasa agak keras dan sulit untuk dibentuk, tapi setelah diuleni selama beberapa menit clay akan kembali lunak, siap untuk dipakai.
Cat yang dicampur ke dalam adonan berguna sebagai pengawet anti jamur selain untuk pewarnaan.
*Clay dari Tepung
Gunakan satu jenis takaran untuk pengukuran setiap bahan di bawah ini, misalnya 1 sendok makan atau ¼ cup, dst.
Campur tepung terigu, tepung tapioca atau kanji dan tepung beras dalam perbandingan 1:1:1
Lem putih (PVAC) / lem Fox kira-kira satu takaran
Bubuk pengawet makanan kira-kira ¾ takaran . Contoh pengawet makanan : natrium benzoat, calcium propionate. Beli di toko bahan-bahan kue)
Cara :
Campur semua bahan dalam wadah plastik atau metal dengan tangan. Uleni hingga adonan kalis. Bila terlalu kering (adonan tidak bisa tercampur rata), tambahkan sedikit lem putih. Bila adonan terlalu lengket (terlalu banyak yang menempel di tangan), tambahkan setiap jenis tepung sedikit demi sedikit. Simpan adonan clay yg sudah diuleni sama seperti cara menyimpan adonan dari roti di atas. Tidak perlu memberi cat putih pada clay tepung karena sudah pakai pengawet makanan. Tapi bila ingin mendapatkan hasil akhir berwarna putih , berikan cat putih (adonan yang masih basah memang tampak berwarna putih, tapi bila sudah kering jadi kusam agak transparan).. Untuk pewarnaan, ikuti tips di bawah.
Menurut pengalaman, pada clay tepung warna yang dihasilkan setelah kering akan sedikit lebih tua dari warna saat clay masih basah..
*Clay dari Adonan Garam
200g garam halus (garam meja) atau 1 cangkir garam halus 200g tepung terigu atau 2 cangkir tepung terigu 125ml air atau ½ cangkir air
Campur garam dan tepung di dalam mangkok besar lalu tambahkan air. Uleni adonan hingga menjadi halus, tercampur rata dan elastik. Membiarkan adonan beberapa menit akan membuatnya lebih enak untuk dibentuk. Adonan yang sudah jadi dapat bertahan hingga 1 minggu bila disimpan di dalam kantong palstik yang tertutup rapat dan disimpan di suhu ruang yang dingin. Jangan simpan adonan di dalam lemari es. Apabila adonan agak keras, uleni dengan tangan yang sedikit basah. Bila adonan menjadi terlalu lunak dan lengket, tambahkan sedikit tepung ke dalamnya. Orang biasa membakar adonan jenis ini di dalam oven untuk mendapatkan efek seperti roti bakar (bukan untuk dimakan karena tidak enak rasanya). Apabila ingin dibakar, jangan berikan warna pada clay karena proses pembakaran akan membuat warnanya berubah.
Peralatan Kawat florist atau kawat halus untuk prakarya Selotip untuk florist Peralatan Modelling clay atau alat-alat di dalam set untuk manikur Gunting kecil (model yang bisa dilipat atau ujungnya agak melengkung. Beli di toko perlengkapan menjahit) Sedotan plastik dalam berbagai ukuran. Potong setengah bagian ujung sedotan. Buang setengah bagian atas. Gunakan setengah bagian bawah yang tersisa untuk membuat senyum pada pajangan / boneka clay. Tusuk gigi / tusuk sate Permukaan parutan keju, saringan dari kawat, dll bisa digunakan untuk mencetak permukaan clay. Cetakan kue kering juga bisa dipakai.untuk bentuk Pinset. Penggilas kue atau pipa pvc untuk menggilas adonan menjadi lembaran yang rata. Dan kamu bisa menggunakan peralatan lain sesuai dengan bentuk apa yang akan kamu buat. ^^
Tips: Tutup seluruh permukaan kawat yang bersentuhan dengan clay memakan selotip untuk florist (bila membuat bunga dari clay) agar kawat tidak karatan Clay cukup dikeringkan sambil diangin-anginkan. Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung, karena warnanya akan memudar. Gunakan lem putih PVAC (lem Fox). Gunakan lem di dalam botol dengan ujung runcing untuk merekatkan bagian-bagian yang kecil. Lem putih untuk adonan lebih murah dibeli dalam kemasan kantong plastik di toko bahan bangunan daripada di dalam kemasan pot plastik di toko buku. Jangan biarkan clay mengering dalam keadaan terbalik karena permukaan yang menyentuh meja akan menjadi rata mengikuti bentuk permukaan meja atau tempatnya dikeringkan. Busa gabus berguna sebagai tempat menusukkan kawat yang sudah diberikan bunga pada saat mengeringkan. Dengan demikian bentuk bunga tidak berubah. Memakai handcream/body lotion pada tangan sebelum mengolah clay membuat clay tidak terlalu melekat pada tangan.
Mewarnai Clay Gunakan cat air, tempera atau cat poster. Pertama-tama ambil adonan yang akan diwarnai, bentuk merata lalu berikan sedikit cat di tengah-tengah adonan. Gunakan tusuk gigi untuk mengambil cat poster (atau cat lain berbentuk cair) dari botolnya. Uleni adonan hingga cat tercampur rata. Tambahkan cat putih atau tambahkan sedikit adonan dasar apabila warna terlalu tua. Pewarnaan bisa juga dilakukan setelah clay kering. Cat akrilik, cat air, tempera dan cat poster lebih disukai karena mengering lebih cepat, walaupun cat minyak tidak dilarang. Cat kuku / kutex juga bisa dipakai (asal jangan yang mahal)
Vernis Gunakan vernish untuk cat akrilik, cat semprot (Pilox) bening / transparant atau cat kuku warna bening (biasanya untuk cat dasar). Pengecatan dilakukan pada pajangan yang sudah betul-betul kering dan akan menghasilkan kesan kilap seperti porselen. Campuran air dan lem putih PVAC dengan perbandingan 1:1 juga bisa dipakai untuk vernis. Cat pajangan yang sudah kering dengan campuran ini 3 kali, tunggu hingga kering dulu sebelum mengulang pengecatan. Vernis melindungi dari retak, khususnya pajangan berukuran besar dan memberi tambahan perlindungan dari jamur dan air.. Sapukan cairan vernis ke seluruh permukaan termasuk bagian bawah untuk mencegah meresapnya cairan. Cat semprot (Pilox) tidak dianjurkan untuk pajangan berukuran kecil karena tidak bisa dikontrol. Pada pemberian vernis yang berlebihan dan tidak rata, saat kering akan timbul gelembung udara pada permukaan yang di vernis. Gunakan vernis dengan kuas. Jadi deh. Di atas kertas kayaknya rumit banget, tapi kalau dipraktekkan mudah sekali. Lagipula kalau pun bikin kesalahan, tinggal buat lagi dari awal karena harga bahan-bahannya yang tidak mahal. Sekali lagi, barang-barang dari homemade clay ini tidak tahan air. Jadi jangan direndam, jangan nggak sengaja ikut tercuci bersama pakaian kotor. Kalau mau dibersihkan, cukup diserbet pakai kain lembut dan kering sekali-kali.
Sobat, itu beberapa yang bisa aku bagiin. bagi kamu yang mau tanya ato mau bagi pengalaman boleh share di sini ya.. thank u.. ^^
Langganan:
Postingan (Atom)